Pesona Candi Prambanan

Candi Prambanan atau juga disebut Candi Rara Jonggrang merupakan salah satu dari beberapa candi yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah. Terletak di Desa Pramabanan yang berjarak sekitar 20 kilometer sebelah timur Kota Yogyakarta, Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia dan termasuk salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO yang diresmikan pada tahun 1991. Struktur Candi Prambanan seperti kebanyakan candi Hindu lainnya bebrbentuk ramping dan tinggi. 

Karena merupakan salah satu Candi Hindu Terbesar dan terindah, Candi Prambanan menjadi daya tarik wisata andalan provinsi Jawa Tengah, selain Candi Borobudur dan wisata lainnya. Setiap hari Candi yang terletak sekitar 40 kilometer dari Surakarta  dikunjungi banyak pelancong yang berasal dari dalam maupun luar negeri, hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi para penduduk yang menggantungkan kehidupan mereka dari membuat pernak-pernik asesoris khas Jawa atau miniatur candi-candi di Jawa Timur.

Menurut sejarah, candi ini dipersembahkan untuk trimurti, yang merupakan tiga dewa utama pada agama Hindu yakni Brahma (dewa pencipta), Wishnu (dewa pemelihara) dan Shiwa (dewa pemusnah). menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada tahun 850 masehi, dan mengalami perkembangan dan perluasan oleh Baitul Maha Sambu pada masa kerajaan Mataram.

Candi yang dibuat begitu megah ini sempat juga diterlantarkan, dan hal itu terjadi tahun 930-an dan dikareakan perpindahan posisi kerajaan ke wilayah Jawa Timur, namun alasan keindahan ini tidajk diketahui secara jelas. Namun selain itu beredar pula rumor yang menyebutkan perpindahan itu dikeranakan adanya peperangan dan perebutan kekuasaan. Oleh karena itu candi ini mulai terlantar tidak terawat, sehingga menjadi rusak dan roboh.

Setelah runtuhnya Kerajaan Mataram, candi ini telah diketahui oleh warga jawa, namun karena ketidak tahuan mereka maka tidak mengistimewakan candi ini. namun pada tahun 1733 CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda menemukan Candi Prambanan yang telah terlantar, namun tak pula memberikan perhatian khusu pada candi ini. Berselang beberapa saat ketika kependudukan bangsa inggris, giliran Sir Thomas Stamford Raffles yang menemukan candi ini, penyelidikan untuk mengali informasi dari candi ini pun digelar, namun sayangnya praktek ini membuat subur menjarahan batu, patung maupun prasasti yang ada.

masih segar dalam ingatan kita beberapa waktu lalu wilayah Yogyakarta dan sekitarnya diguncang gempa hebat dengan skala hampir diatas angka 6. Gempa tersebut sempat membuat kompleks candi ini luluh lantak, kerusakan yang dialami cukup parah sehingga untuk beberapa waktu, situ ini ditutup utuk para wisatawan guna proses pemugaran. namun itu bukan kali pertama Candi ini luluhlantak akibat gempa besar, pada abad ke-16, gempa besar juga sempat menguncang kawasan jogja dan membuat kerusakan yang parah pada beberapa bagian candi.

pemugaran yang sesungguhnya dilakukan pada tahun 1930-an, dan berlangsung hingga saat ini. Banyak bagian candi yang rusak sehingga diganti dengan batu baru, karena batu yang asli sudah lapuk atau dicuri untuk dijadikan pondasi rumah. Dengan pemugaran dan pemeliharaan yang apik dan rutin kita berharap dikemudian hari candi ini bisa dinikmati anak cucu hingga akhir zaman.

Lihat Peta Lebih Besar