Komodo Dragon
Tahun 2011 lalu, akhirnya salah satu tempat di Indonesia masuk pada jajaran 7 keajaiban dunia. Ya, engga salah lagi jawabannya Pulau Komodo. Nah Yang akan saya bahas bukan pulaunya tapi penghuni yang menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia. Komodo hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Hewan endemik ini ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910.
Komodo atau dalam bahasa latinnya adalah varanus komodoensis adalah spesies biawak atau kadal terbesar di dunia. Kenapa bisa dikatakan yang terbesar? karena umunya kadal yang satu ini memiliki panjang 2-3 m, dan karena tubuhnya yang besar, komodo memuncaki rantai makanan di habitatnya yakni Pulau Komodo dll. Selain ukurannya yang besar, komodo memiliki keunikan pada cara mereka berburu mangsa. Kenapa saya sebut unik, lihat ulasannya berikut ya. Dengan ribuan bakteri yang hidup pada air liurnya komodo dapat membunuh mangsanya dengan satu gigitan kecil, maka infeksi yang mematikan akan membuat mangsanya mati dengan perlahan.
Waw...hewan yang satu ini memang sangat menakjubkan, bahkan ada beberapa ilmuan yang menyatakan mereka adalah hewan dengan anatomi tubuh campuran, Maksudnya? Ya bila kita lihat dengan seksama anatomi dari tubuh Kadal terbesar ini memang sangat mengejutkan,
- Gigi :Dari mulai struktur giginya yang sangat unik. Gigi komodo hampir mirip dengan gigi ikan hiu pada umumnya, bentuknya melengkung kedalam dan memiliki gerigi-gerigi kecil, nah dalam gerigi kecil itulah bakteri bersarang dan berkembang biak dan menjadi penyebab infeksi pada mangsa Komodo.
- Cakar : Cakar dari komodo sangat tajam dan bentuknya pun melengkung, sangat mirip dengan yang dimiliki burung elang atau burung pemangsa lainnya. Tidak heran apabila mangsa akan sulit untuk melepaskan diri setelah cakar-cakar komodo menghujam dalam.
- Ekor : Memang pada spesies kadal seperti keluarga varanus, ekor merupakan bagian tubuh yang penting karena berfungsi ganda, selain untuk menjadi senjata ekor merupakan alat berenang yang baik. Struktur dari ekor komodo ini sangat mirip dengan struktur ekor buaya.
- Lidah : Lidah pada reptil ini berfungsi sebagai alat pendeteksi, yang dapat menangkap sinyal dari partikel biologis yang ditinggalkan hewan lain. Lidah yang ada pada komodo persis seperti yang bisa kita lihat pada reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang juga dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan organ Jacobson komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.
- Bakteri dan Bisa : Tak hanya memiliki bakteri yang mematikan, beberapa waktu lalau peneliti dari Australia menemukan bahwa luka yang diakibatkan oleh gigitan biawak besar seperti komodo begitu cepat mengalami pembengkakan, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke sekitar tubuh mangsa yang terkena gigitan, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo
Bila Anda seorang yang cinta terhadap lingkungan atau hewan pastinya tidak ingin melewatkan kesempatan berpartisipasi melestarikan hewan langka seperti komodo. Maka Anda harus tahu juga musim kawin komodo agar saat Anda berlibur ke Pulau Komodo anda bisa melihat langsung proses reproduksi yang diawali dengan pergulatan para pejantan untuk memperebutkan betina. Musim kawin tersebut terjadi antara bulan Mei dan Agustus, dan telur komodo diletakkan pada bulan September.
Kini hanya tersisa sekitar 4000-5000 ekor komodo yang hidup liar di alam. Populasi ini menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili
Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin
sekitar 2.000 ekor). Populasi ini membuat BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) menyatakan bahwa status hewan ini hampir punah dan dilindungi negera sesuai dengan perundang-undangan.
So guys, jaga terus keberadaan hewan yang menakjubkan yang hanya ada di Indonesia ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?
So guys, jaga terus keberadaan hewan yang menakjubkan yang hanya ada di Indonesia ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?
0 comments:
Posting Komentar